PKJ.171 DI BAWAH SINAR BULAN Syair: Der Mond ist aufgegangen, Matthias Claudius (1740 – 1815), Terjemahan: H. A. Pandopo, 1985/1999, Lagu: Johann Abraham Peter Schulz, 1790 do = f 4 ketuk (1) Di bawah sinar bulan dan bintang berkilauan, persada termenung. Segala sawah ladang terbuai ketenangan, berselimutkan halimun. (2) Sunyi senyap semua, rasa tent'ram sempurna merangkul mendekap. Jerihnya seharian bercampur kegetiran di hawa malam melenyap. (3) Ya Bapa dalam sorga, kami 'kan tidur juga di malam yang teduh. Ampuni dosa kami, berkati dan kawali yang sakit dan yang berkeluh (4) Rembulan di waktunya tak tampak seluruhnya, meski tetap lengkap; di balik yang dilihat terduga yang tersirat: yang bulat, utuh dan genap. (5) Berdosalah manusia, tak tahu secukupnya keterbatasannya. Dengan merekayasa yang gagah dan perkasa, fatamorgana hasilnya. (6) Ajari kami, Tuhan, mencari kesungguhan dan jangan yang semu. Jadikan kami ramah, takwa dan sederhana sebagai anak-anakMu. (7) Akhirnya sambut kami sehabis menjalani jangkauan usia; berilah kedamaian di saat ajal datang dan untuk s'lama-lamanya.
Judul Asli | : | Der Mond ist aufgegangen |
Terjemahan | : | - |
Lagu | : | Johann Abraham Peter Schulz |
Syair | : | Matthias Claudius |
Tema lagu | : | Waktu dan Musim |
Sub Tema | : | Petang dan Malam |
View Hits | : | 27 |
Midi Hits | : |
© Kidung Online 2012 - 2024. All Rights Reserved.
Lovingly made in Indonesia
| About us | Disclaimer | Contact