Apa itu kesaksian Kristiani? Banyak orang Kristen salah kaprah dalam memahami apa arti dan bagaimana kesaksian sesungguhnya. Kesaksian bukan menceritakan tentang siapa diri kita, tetapi memberitakan tentang pribadi Tuhan. Sayangnya banyak orang Kristen ketika bersaksi adalah bersaksi soal diri. Bila kita memperhatikan apa yang Alkitab tuliskan ketika Allah memanggil manusia untuk datang kepada-Nya. Ia ingin mereka menjadi saksi bagi dan tentang Dia. Dalam PL Allah memanggil pribadi yang Ia perkenankan untuk menjadi saksiNya. Seperti Abraham, Ishak, Yakub, Yusuf, dan para nabi. Mereka dipanggil untuk memberi kesaksian tentang siapa Allah mereka. Bukan tentang siapa diri mereka. Mereka justru rela abaikan diri mereka dan mengedepankan Tuhan. Bangsa Israel, dipilih oleh Allah untuk menjadi saksi bagi bangsa-bangsa lain. Namun mereka gagal. Di dalam PB, para rasul dan dan orang percaya mula-mula menunjukkan semangat kesaksian mereka tentang Yesus Kristus, yang telah mati, bangkit dan naik ke surga. Itulah yang menjadi kesaksian mereka.
Menyampaikan kesaksian tentang Allah adalah panggilan setiap orang percaya yang telah menyadari akan kasih Allah yang agung dan mulia dalam hidupnya. Karena itu bersaksi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan umat Tuhan atau dalam gereja Tuhan. Disebut penting karena marturia merupakan satu dari tiga panggilan gereja. Bersaksi adalah perintah atau mandat dari Yesus bagi para muridNya. Sebelum naik ke surga Tuhan Yesus berkata kepada para muridNya "Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi" (Kis.1:8). Menjadi saksi Tuhan adalah sebuah panggilan semua orang percaya. Karena itu bersaksi adalah hak dan tanggungjawab setiap jemaat Tuhan. Itu merupakan kehormatan dan perintah dari Allah.
Kesaksian bukan merupakan rekayasa, melainkan sesuatu yang dapat dipertanggungjawabkan tentang fakta dan kebenarannya. Karena itu menjadi saksi bagi Kristus adalah persoalan yang jauh lebih pelik dari menjadi saksi dalam pengadilan di dunia. Sebab yang diperlukan bukan hanya kata-kata melainkan mencakup seluruh totalitas hidup. Memiliki pengetahuan yang banyak akan kebenaran Firman Tuhan adalah sesuatu yang penting. Itu sangat baik. Karena tanpa pengetahuan bagaimana seorang dapat menyampaikan kesaksiannya dengan benar. Kekayaan pengetahuan akan kebenaran Firman Tuhan akan menolong seseorang untuk dapat bersaksi dengan benar. Namun sikap dan perbuatan sehari-hari bukan sesuatu yang harus diabaikan. Itu merupakan kesaksian nyata hidup orang percaya yang dapat mempengaruhi banyak orang. Itu adalah buah yang nyata dari iman orang percaya. Paulus menyebut hidup orang percaya sebagai surat Kristus yang hidup yang dikenal dan bisa dibaca oleh semua orang (2 Kor. 3:2-3). Dengan kata lain Kristus akan nampak dalam kehidupan orang percaya. Sehingga orang-orang percaya seyogyanya menjadi saksi Tuhan dimanapun ia berada.
Selain melaksanakan perintah Allah, bersaksi juga penting karena dengan bersaksi merupakan kesempatan untuk berbagi. Seorang perempuan Samaria yang berjumpa dengan Tuhan Yesus di sebuah sumur yang disebut sumur Yakub (Yoh. 4:1-42). Setelah Yesus selesai berbicara dengannya. Perempuan itu pulang dan bersaksi tentang Yesus. Ia membagi akan apa yang telah disampaikan oleh Yesus kepada orang lain. Sehingga banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada Yesus, karena perkataan atau kesaksian perempuan tersebut (ay.39). Semangat dan kegairahan untuk bersaksi senantiasa dimiliki oleh orang-orang yang telah mendapat pembaruan dari Tuhan. Mereka yang mau bersaksi adalah mereka yang mau berbagi hidupnya kepada orang lain. Karena mereka sadar bahwa mereka hidup bukan hanya untuk diri sendiri tetapi hidup untuk Tuhan dan untuk orang lain. Yesus yang telah menyelamatkan dan mengasihi hidup mereka tersebut harus disaksikan kebenarannya kepada orang lain. Lebih dari pada itu hidup mereka sendiri menjadi kesaksian bagi orang-orang yang ada di sekitar mereka.
Dengan memperhatikan betapa pentingnya bersaksi dalam kehidupan berjemaat, maka kiranya kita sebagai jemaat yang dewasa dalam Kristus untuk tetap menjadi saksi Kristus. Dalam perkataan, sikap dan perbuatan. Menjadikan hidup sebagai role model bagi orang lain. Bukan saja bagi sesama orang percaya tetapi terlebih lagi adalah bagi orang yang tidak belum percaya dan belum menerima Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat dalam hidupnya. Orang percaya adalah saksi bagi kebenaran dan kasih Allah. Yang kepada kita dipercayakan untuk menyampaikan berita Injil kepada semua semua orang yang ada di sekitar kita. Selamat menjadi kesaksian bagi kemuliaan nama Tuhan kita Yesus Kristus.