Cerita Di Balik Lagu “Di Badai Topan Dunia” (KJ:440)

oleh Administrator, 14 Oct 2023 - 02:36 PM, dilihat 1838 kali

Siapa yang tidak mengenal lagu Kidung Jemaat “Di Badai Topan Dunia Tuhanlah Perlindunganku”. Lagu yang kita kenal dari buku nanyian Kidung Jemaat (KJ) No.440 ini aslinya ditulis oleh seorang Pendeta Ingris, Vernon J. Charlesworth. Namun lagu ciptaan Vernon ini tidak diarsipkan dan dipublikasikan. Sampai pada tahun 1885, Ira D. Sankey, yang dijuluki bapaknya Lagu-lagu rohani menemukan lagu ini dan kemudian menggubahnya. Di samping itu Sankey juga menambahkan judul lagu tersebut dengan kalimat “My God is the Rock of My Refuge” yang didasarkan atas Mazmur 94:22.

Pengaruhnya dalam musik hymne rohani modern sungguh sulit tertandingi. Ketika Ira D Sankey sadar bahwa namanya begitu banyak muncul di berbagai lagu rohani, maka ia menggunakan nama samaran Rian A. Dykes, sebuah nama samaran yang bila disusun ulang akan menjadi nama aslinya Ira D. Sankey.

Sekalipun Ira D. Sankey tidak pernah mendapat pelatihan professional dalam bidang tarik suara, namun suara baritonnya yang amat kuat mempesona banyak orang. Banyak orang yang datang hanya untuk mendengarkan ia menyanyi. Sebuah surat kabar terbitan Inggris menuliskan tentang Ira D. Sankey demikian “Sebagai seorang vokalis, Mr. Sankey sungguh tidak tertandingi”.

Sebagai seorang vokalis, Mr. Sankey sungguh tidak tertandingi. Ia memiliki suara bariton yang amat kuat dan kaya. Ia dapat mengekspresikan berita Injil melalui nyanyian dengan kemampuan yang luar biasa indah. Kata-kata yang dipakai amat sederhana, namun penuh dengan cinta dan kehangatan. Itulah yang mempesonakan para pendengarnya.

Lagu “Di Badai Topan Dunia” sebenarnya adalah lagu kesukaan para nelayan di pantai utara Inggris. Para nelayan itu kerap kali menyanyikan lagu itu terutama di musim badai. Ada musim-musim tertentu di mana lautan sangat berombak dan seringkali turun badai dahsyat. Namun sebagai nelayan mereka tetap harus pergi melaut untuk mencari ikan. Karena itulah nafkah sehari-harinya. Dan bila mereka telah selesai melaut, ketika kapal mereka mulai merapat ke pelabuhan, mereka mulai menyanyikan lagu ini.

Di tengah badai, Tuhan adalah batu karang perlindungan mereka. Mereka sungguh sangat merasakan tangan Tuhan yang memimpin dan melindungi mereka di tengah lautan luas yang ganas. Tanpa perlindungan dari Tuhan sangat mungkin mereka binasa di tengah samudra ganas itu.

Dalam kehidupan kita sekarang ini dan seterusnya, lagu ini masih sangat relevan sebagai renungan bahwasanya, berbagai badai topan cobaan dunia akan kita hadapi. Semakin maju teknologi dan jaman, semakin kencang cobaan dan godaan dunia yang akan menghanyutkan kita dalam gelombang dosa.

Untuk menghadapi gelombang topan cobaan dan godaan dunia yang semakin kuat, kita butuh perlindungan Tuhan. Tuhanlah satu-satunya perlindungan kita, yang mampu melindungi kita dari tantangan dan godaan jaman. Kiranya lagu ini dapat menjadi perenungan, kekuatan dan penghiburan bagi kita. Tuhan Yesus Memberkati. 

Referensi:

https://majalahspektrum.com/2021/03/10/cerita-di-balik-lagu-di-badai-topan-dunia-kj440/

Tags:
Sejarah Lagu
Tokoh
Kidung Jemaat
Berikan Komentar: (Max. panjang karakter 255 huruf)

Kesaksian Lainnya

© Kidung Online 2012 - 2024. All Rights Reserved.
Lovingly made in Indonesia | About us | Disclaimer | Contact

dibuat oleh PT Kuli Kode Indonesia
Questions? Let's Chat
Need Help? Chat with us
Click one of our representatives below
Administrator
Customer Support
I'm Online